Archive for August, 2017

Kabarnya, SBMPTN (dulu era saya namanya SNMPTN) tahun 2017 ini akan segera dibuka pendaftarannya sekitar 1 bulan lagi. Bagi sebagian besar siswa kelas XII mungkin momen menjelang SBMPTN ini adalah hal yang paling mendebarkan. Bagaimana tidak, dalam SBMPTN lah masa depan mereka dipertaruhkan dalam meraih cita-cita masuk Perguruan Tinggi impian. Mereka (-red siswa kelas XII) harus bersaing dengan ratusan ribu siswa seluruh Indonesia untuk memperebutkan 1 kursi di PTN yang diinginkan. Terlebih sebagian besar PTN saat ini tidak mengadakan Ujian Saringan Masuk Mandiri, sehingga alternatif jalan untuk masuk PTN Favorit semakin sedikit dan hal ini otomatis membuat peta persaingan dalam SBMPTN semakin ketat.

Saya sendiri sebenarnya dalam 2-3 tahun ke belakang ini sudah kurang memperhatikan kondisi perkembangan kebijakan akademik untuk SMA. Terlebih semenjak era Presiden Bapak Joko Widodo yang melakukan pemisahan terhadap Pendidikan Tinggi dan Pendidikan level dibawahnya dalam 2 kementerian yang berbeda. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) untuk menaungi kebijakan pendidikan di Perguruan Tinggi, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk menaungi kebijakan pendidikan di tingkat SD, SMP, dan SMA.

Namun, beberapa waktu terakhir ketika berdiskusi telepon dengan Ibunda, beliau mengingatkan saya bahwa keponakan saya tahun depan sudah memasuki kelas XII SMA. Hal itu membuat saya kembali menelisik dokumen-dokumen lawas yang saya miliki. Hal yang menjadi konsentrasi saya adalah bagaimana keponakan saya nanti dapat diterima di program studi/jurusan kuliah yang benar-benar ia minati dan di kampus mana ia sebaiknya memilih program studi tersebut, sehingga akhirnya ia dapat mengembangkan bakat dirinya dengan maksimal, serta ilmu yang diperolehnya akan menunjang untuk kehidupannya di masa depan.

Jujur saja, saya sendiri dulu tidak banyak pertimbangan dalam memilih jurusan kuliah yang akhirnya saya ambil. Prinsip saya dulu cuma 1, saya mau masuk jurusan Teknik di ITB. Hingga pada akhirnya tercemplung lah saya di Jurusan Teknik Geodesi dan Geomatika ITB, dan meraih gelar Sarjana Teknik atasnya. Beberapa hal kecil saya sesali memang, perihal pemilihan jurusan ini karena kurang mempertimbangkan dengan jeli dan matang. Tapi, Alhamdulillah sebagian besar justru bisa saya syukuri.

Dalam menelisik dokumen itu akhirnya saya teringat, ketika dulu dalam rentang tahun 2012 hingga pertengahan tahun 2014 berkecimpung mengurusi gerakan Aku Mau Kuliah yang diusung Kalbu Indramayu, saya pernah membuat sebuah “kultwit” melalui akun twitter Aku Mau Kuliah (@akumaukuliah) terkait tips dan trik bagaimana memilih jurusan kuliah yang tepat. Saya rasa kultwit singkat itu masih relevan dengan kondisi saat ini.

Berikut adalah salinan kultwit tersebut. Saya sengaja tidak banyak melakukan editing dalam tulisannya, karena memang tulisan ini bukan merupakan pembahasan yang mendalam, selain karena memang saya bukan ahlinya, juga pembahasan melalui twitter harus dapat menghemat kata dan kalimat. Tips ini hanya sekedar pembahasan singkat dan saran langkah taktis yang sebaiknya dilakukan para siswa kelas XII menjelang pendaftaran SBMPTN ini. Semoga Bermanfaat.

  1. Oke, pertama kita akan mulai pembahasan ini dari beberapa pertanyaan, “Bagaimana tanggapan sahabat semua tentang #pilihjurusan?”
  2. Apa alasan kamu memilih jurusan? Apakah hanya karena tuntutan orang tua? Sugesti kakak bimbel? Atau asal pilih dari informasi terbatas? #pilihjurusan
  3. atau bahkan sampai sekarang belum menentukan jurusan kuliah apa yang akan kamu pilih? #pilihjurusan
  4. Oke, dari sepengalaman penulis pertimbangan paling kuat ketika memilih jurusan adalah pengaruh orang tua, bener? jadi kita bahas dari sini #pilihjurusan
  5. Kalau yang #pilihjurusan karena orang tua. Yang mau kuliah kamu atau orang tua kamu? Masa udah gede masih belum bisa memutuskan sendiri?
  6. Pilihan jurusan beda dengan keinginan orang tua bukan berarti durhaka kok. Komunikasikan saja apa minat kamu. Sampaikan apa mimpi kamu #pilihjurusan
  7. Kecuali kalau memang mimpi kamu sejalan dengan orang tua, itu enak. Maju terus, Insya Allah langkah kedepannya akan dipermudah 🙂 #pilihjurusan
  8. Atau ada yang #pilihjurusan karena sugesti tutor bimbel atau guru di sekolah?, Bisa jadi itu cuma keinginannya yang gak kesampaian dan dituangkan ke kamu.
  9. Ada yang lebih fatal, kadang ada yang #pilihjurusan karena keterbatasan informasi jurusan. Jadi memilih tidak dengan dasar yang kuat. Kamu sudah kelas XII SMA. Tentukan dengan bijak jurusan apa yang hendak kamupilih.
  10. Memang kuliah bukan segalanya. Tapi kamu tidak mau kan menderita selama kuliah? Itu pahit banget. Tersiksa karena ga suka jurusan #pilihjurusan
  11. Kita yang kuliah. Kita yang menentukan. Kita yang menikmati. Dan kita yang akan tersenyum di akhir kuliah. Karena kita kuliah di jurusan yang tepat #pilihjurusan
  12. Potensi akan berkembang di tempat yang tepat. Sebagaimana tumbuhan yang bisa berbuah di suhu dan iklim yg cocok #pilihjurusan
  13. Kamu suka teknik ya kuliahlah di jurusan teknik. Potensi kamu akan melejit dan tumbuh kembang, serta bermanfaat untuk orang banyak #pilihjurusan
  14. Itulah sebaik-baiknya cara berkembang. Sadar potensi. Memilih lingkungan tepat. Dan bekerja keras agar terus bermanfaat untuk diri dan sekitar #pilihjurusan
  15. Memilih jurusan itu bukan hanya melihat jurusan dan kampus beken. Karena itu fatamorgana bagi siswa kelas XII SMA. #pilihjurusan
  16. Jurusan beken bisa menipu. Nama besar kampus bisa jadi tak sebenarnya. Cari tau dengan bertanya dan diskusi, dan cari secara mandiri #pilihjurusan
  17. Kamu suka menghitung. Lalu masuk jurusan yang hanya menghafal. Kamu bisa stress dalam kuliah kamu. Itu sama saja menyiksa diri #pilihjurusan
  18. Percayalah kuliah itu akan semakin menyenangkan jika di tempat yang membuat potensi kamu melesat. Kamu menikmati perubahan positif dirimu #pilihjurusan
  19. Gimana mau kuliah senang dan dapat nilai baik jika hati tidak berada di kelas saat kamu sedang kuliah. Tidak mungkin. Jadi zombie hidup di kampus #pilihjurusan
  20. Zombie tak punya perasaan hanya mengikuti arah yang sudah diarahkan. Tak bisa menjalani hari dengan pilihan yang sesuai hati. #pilihjurusan
  21. Saran orang tua dan tutor bimbel jadikan sebagai pertimbangan. Cari informasi yang seimbang. Putuskan dengn bijak. #pilihjurusan
  22. Apa panggilan jiwa kamu kawan? Ikutilah. Itulah pilihan kamu saat kuliah. Percayalah kamu akan mendapat energi positif. #pilihjurusan
  23. Pertanyaan menarik selanjutnya adalah. Bagaimana mengetahui apa itu panggilan jiwa kita? #pilihjurusan
  24. Kadang orang memang butuh waktu untuk bisa menemukan apa yang menjadi panggilan jiwanya. Memang cuma waktu yang bisa mengiring kamu menemukan KLIK!nya #pilihjurusan
  25. Dan memang lebih baik bila kita sesegera mungkin bertanya pada diri kita sendiri ‘apa panggilan jiwaku?’ #pilihjurusan
  26. Kalau siswa sejak masuk SMA dilatih untuk mencari panggilan jiwanya. kami percaya saat kelas XII mereka tidak akan bingung #pilihjurusan
  27. Udah terlau banyak mahasiswa yang gagal karena tidak menikmati kuliahnya. Dia BISA tapi TIDAK menjadi dirinya. Ga nyaman banget intinya #pilihjurusan
  28. Oke, Sebagai kesimpulan saya akan coba beri sedikit saran bagaimana cara #pilihjurusan agar kita bijak memutuskan langkah.
  29. PERTAMA, cari tau apa potensi dan keunggulan kamu. Jadikan itu sebagai pijakan awal dalam melangkah. #pilihjurusan
  30. KEDUA, tetapkan keterbatasan kamu. Seperti, harus di Sumatera, Jawa, atau harus di kota tempat orang tua berada, #pilihjurusan
  31. KETIGA, mulai cari tau tentang seluk beluk jurusan termasuk kurikulum apa yang akan dipelajari, Kelebihan kampus dan informasi lain yang kamu butuhkan. #pilihjurusan
  32. KEEMPAT, cari tau apa manfaat yang akan kamu dapatkan selain akademik di sebuah kampus dan jurusan. Itu jadi pertimbangan lain. #pilihjurusan
  33. KELIMA, cari informasi dari sosok/orang terpercaya (kombinasi orang tua, guru, tutor bimbel, senior) untuk turut memberikan pertimbangan. #pilihjurusan
  34. KEENAM, lihat dimana batas kemampuan kamu secara akademik. Eliminasi target yang tidak realistis dan fokus pada beberapa jurusan/kampus saja #pilihjurusan
  35. KETUJUH, TETAPKAN dan jangan berpaling ke belakang. Ketika sudah memutuskan jangan tergoda yang lain.#pilihjurusan
  36. KEDELAPAN, sampaikan kepada Allah tentang rencanamu dan biarkan Allah yang memudahkan langkah kamu dalam melangkah dan meraih mimpi #pilihjurusan
  37. Demikian tentang #pilihjurusan. Semoga bermanfaat.

Adalah beliau, Yusuf a.s. Ibn Yaqub a.s. Ibn Ishak a.s. Ibn Ibrahim a.s. yang memiliki kisah hidup yang begitu meniti.

Yang ketika kecil dihempaskan ke dalam sumur oleh para saudaranya, dan dilaporkan telah tiada kepada ayahandanya.

Yang kemudian dipungut para pengelana, dan dijual dipasar sebagai salah satu budak belia.

Yang kemudian ia masuk ke kerajaan mesir. Dan menjadi fitnah besar bagi para istri raja.

Yang lebih memilih untuk hidup di penjara dari pada membuat kegaduhan di istana karena kehadirannya.

Yang dilupakan teman sekamar jeruji besinya begitu lama.

Yang akhirnya keluar dari penjara saat mesir menjelang masa pacekliknya.

Yang kemudian tetap santun saat dipertemukan kembali dengan para saudara setelah apa yang telah mereka lakukan padanya.

Inilah Yusuf yang ketampanannya senilai setengah ketampanan manusia di dunia.
Yang memiliki nasab terbaik dengan predikat anak seorang Rasul, cucu seorang Rasul, dan cicit seorang Rasul.

Yang juga kisah hidupnya diabadikan dalam kitab-Nya sebagai kisah terbaik yang pernah ada.

Yang menjelaskan kepada umat Muhammad Saw bahwa jalan yang sedang ditempuh belum seberapa dibanding dengan orang-orang yang telah mendahului mereka.

Yang memberi hikmah bahwa jalan yang dikehendaki-Nya memang Panjang tempuhannya, banyak alang melintang ketika melintasinya, dan sedikit orang yang mau menempuhnya.

Setiap ucapan yang terlontar dari lidah, kaki yang melangkah, telinga yang mendengar, kulit yang menyentuh, hati yang berbisik, mata yang memandang, bahkan udara yang terhirup, kesemuanya itu akan dipertanyakan.

Juga untuk harta yang dimiliki, makanan yang dikonsumsi, dan waktu yang diberi. Sang pemilik hidup ini akan mempertanyakan itu semua, digunakan untuk apa?

Mampu kah kita menjawab pertanyaan-Nya?
Siapkah kita menghadapi pengadilan-Nya?

Ujian Keimanan

Posted: August 31, 2017 in Goresan Pena, Inspirasi Islam

Suatu saat, kamu akan diberi-Nya kesempatan untuk belajar bersabar atas kehendak-Nya.
Kamu boleh meminta apapun pada-Nya.
Kamu juga boleh berkeluh kesah apapun pada-Nya.
Tapi saat kehendakmu belum sejalan dengan kehendak-Nya, Belajar lah untuk ikhlas menerima segala ketetapan-Nya.
Karena tentu sangat mudah bagi-Nya untuk mengabulkan keinginanmu, tapi mungkin pengabulan itu dilakukan dengan cara melemparkan keinginan tersebut dengan penuh kehinaan di hadapanmu.
Dia mungkin saat ini tidak mengabulkan keinginanmu, tapi yakinlah, Ia akan menggantinya dengan yang sesuai kadarmu dan menyerahkannya dengan usapan lembut tangan-Nya saat sujudmu.

Hujan

Posted: August 31, 2017 in Goresan Pena

Hujan itu memang terkadang menggugah kisah-kisah lama bagi sebagian insan.
Debur air yang berjatuhan, melantunkan harmoni keteraturan alam layaknya musik yang memberi ketentraman.
Pantulan wajah yang tampak dari air yang jatuh itu, memunculkan ingatan yang menerobos jauh ke belakang.
Hujan. Samasekali bukan tanda petaka. Justru ia tanda bahwa telinga dan tangan Sang Pemilik Cinta tengah terbuka. Mendengar setiap keinginan yang terucap. Memberi setiap kebutuhan yang tersurat.

Sang Maha Pemerhati

Posted: August 31, 2017 in Goresan Pena, Inspirasi Islam

Kadang manusia lupa.
Ada dzat yang Maha Kuasa.
Ia tak pernah terlelap.
Ia tak pernah luput.

Banyak yang meragukan.
Bahkan ada yang menyangkal eksistensiNya.

Ada yang sudah berpengharap padaNya.
Tapi lebih banyak berpengharap pada manusia lain ciptaan-Nya.

Kebencian menghalangi Kebenaran

Posted: August 31, 2017 in Goresan Pena

Seorang Sastrawan pernah berkata, “Dulu aku pernah menganggap bahwa membenci sebuah perbuatan tanpa membenci orangnya adalah omong kosong dan mustahil. Tetapi sekarang aku merasa bahwa aku sudah bertahun-tahun melakukannya pada seseorang: diriku sendiri!!”

Lunturnya Tinta Sang Pena

Posted: August 31, 2017 in Cerita Motivasi

Inikah realita dunia? Ataukah memang tabiat manusia?

Tak acuh dengan manusia melata lain, dan hanya sibuk menjejali perut diri?

Kedua penulis ini adalah beberapa inspirator bagi diri.
Terlepas dari caci maki yang salah satunya peroleh, bahkan hingga dibuatkan sarana penghinaannya melalui sosial media ini, ia adalah sosok yang telah memberi karya nyata bagi anak negeri.
Di 10 tahun usia keislamannya, setelah sebelumnya hidup terombang-ambing dalam kehidupan agnostiknya, goresan pena nya menghasilkan trilogi buku inspirasi hidup yang sangat layak untuk dinikmati.

Lalu bagaimana dengan kita ini?
Yang bahkan cap sebagai manusia muslim sudah tertera sejak kemunculan kita memandang dunia ini?
Sudah berapakah manfaat yang mampu diberi?
Sudah berapa harta yang mengalir untuk kaum terdzalimi?
Sudah berapa tetes keringat yang terkucur untuk mengabdi?

Satu lainnya adalah inspirator utama dalam gaya bahasa tulisan saya sendiri.
Seorang da’i muda, jawa tulen yang mendobrak dogma besar di zaman ini.
Yang sangat sering mengingatkan bahwa janji-Nya tak pernah teringkari.
Bahwa juga kisah Rasul-Nya sudah sangat lengkap untuk menjadi panutan kehidupan yang sedang dijalani.
Bahwa kita harus mensyukuri, hanya umat Muhammad lah yang mengenakan selendang para nabi, untuk kemudian memasuki surga-Nya pertama-tama di akhirat nanti.
Bahwa jalan dakwah ini memang panjang tempuhnya, sedikit sekali yang mau menjalani, dan banyak sekali halangan yang merintangi.

Bukan bermaksud berlebihan dalam mengagumi.
Tapi sepertinya negara ini butuh banyak sekali sosok muda yang mampu menggerakkan lagi memberi energi.
Dan bagi saya sendiri, dengan goresan pena nya, kedua penulis ini termasuk dalam kategori.

Terbitnya buku ini adalah sebuah simbol bahwa, di mana pun manusia belajar tentang agama yang dibawa Muhammad Saw dan Haraqah apapun yang diikuti saat ini, keimanan lah yang mempersatukan umat ini.
Bahwa tak bermanfaat samasekali mempersalahkan golongan lain dan membanggakan golongan sendiri.
Bahwa kebangkitan Islam ini hanya mampu digapai dengan bersinerginya para ‘Alim Ulama agama ini.

Di Balik Awan

Posted: August 31, 2017 in Cerita Motivasi

Dibalik awan. Tersimpan salah satu mahakarya-Nya. Sebuah pasak bumi yang Dia tancapkan. Yang jua sebagai perpanjangan tangan-Nya untuk menghidupi manusia melata di bawahnya.